Tawuran telah menjadi kegiatan negatif yang sepertinya sudah menjadi rutinitas bagi sebagian remaja. Banyak sekali diberitakan bahwa siswa Sekolah A menyerang siswa Sekolah B dan banyak lagi berita berita lainnya.
Masalah-masalah sepele saja, bisa membuat para siswa tidak segan-segan untuk melakukan tawuran dan saling serang. Untuk menjaga anak agar tidak tawuran sebenarnya yang dibutuhkan adalah memberi pengertian kepada anak tentang beberapa pemahaman yang seringkali disalah artikan oleh kebanyakan remaja.
Selain itu pembekalan rohani juga bisa menjadi pengendali anak remaja dari hal yang tidak baik. Baik, langsung saja kita bahas cara-caranya memberi pengertian tentang pemahaman yang salah dimaksud :
1. Pemahaman tentang “Anak Keren” di sekolah
Banyak yang mengartikan bahwa yang dimaksud dengan anak keren di sekolah adalah anak yang senang berantem, selalu menunjukkan kekerasan dan ditakuti semua orang di sekolahnya.
Hal ini membuat anak ingin menjadi bagian dari anak keren dan menjadi temannya, atau mungkin anak Anda pun berniat untuk menjadi anak keren. Yang anehnya, anak keren di sekolah selalu mendapatkan apa yang menjadi keinginannya, seperti penghargaan dari teman temannya, dan gadis paling cantik di sekolahnya.
Hal ini menjadi motivasi dia untuk mengumbar kekuatan dengan cara kekerasan untuk mendapatkan predikat anak keren di sekolah. Salah satunya dengan ikut serta unjuk kekuatan saat tawuran.
Karena itu, beri penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan anak keren di sekolah. Bahwa anak keren yang sejati adalah anak yang sekolahnya disiplin, rajin dan mendapatkan prestasi pelajaran yang baik, agar dia lebih memilih menjadi anak keren yang berprestasi
daripada menjadi anak keren yang urakan.
2. Pemahaman salah tentang solidaritas
Hal kedua yang sering menjadi penyebab tawuran adalah salahnya pemahaman anak tentang makna solidaritas. Kesetiakawanan pada masa remaja sangat tinggi, sehingga saat ada temannya yang dipukul oleh anak dari sekolah yang lain, maka teman temannya langsung membalasnya secara rombongan, tanpa mengetahui terlebih dahulu apa sebenarnya masalah yang membuat temannya tersebut dipukul.
Inilah pentingnya anda menanamkan pengertian tentang solidaritas yang benar. Sampaikan bahwa solidaritas itu memang bagus, tetapi harus diperhatikan dulu dan di ketahui dulu, siapa yang harus dibela, dan masalah apa yang harus diperjuangkan.
3. Pemahaman tentang sebuah harga diri
Saat menjelang tawuran, anak-anak yang sudah siap mengajak teman temannya yang lain. Diantara ajakannya, ada kata kata yang menghina bagi orang yang tidak mau ikut, seperti kata “dasar bencong”, “dasar monyet”, “pengecut” dan kata kata lain yang terkesan menghina.
Anak yang merasa kata kata tersebut membuat harga dirinya jatuh, tidak terima dan memilih untuk mengikuti ucapan temannya untuk ikut tawuran. Memang pada awalnya tidak mau ikut, namun dikarenakan tidak mau harga dirinya direndahkan akhirnya dia pun terpaksa ikut ikutan.
Menjaga anak agar tidak tawuran bisa diajarkan guru atau orang tua bahwa harga diri itu tidak bisa terangkat atau menjadi besar hanya dengan tawuran. Dengan mengetahui berbagai sebab awal anak tawuran, Anda bisa mencari cara dan trik tentang bagaimana menjaga anak agar tidak tawuran.
Selain itu, Anda pun bisa menjaga anak agar tidak tawuran dengan cara memperketat jadwalnya, misalkan sepulang sekolah harus cepat pulang ke rumah. Dan kalaupun ada keperluan, harus jelas dulu apa yang akan dilakukannya.
[sumber]
0 Response to "Cara Menjaga Anak Supaya Tidak Tawuran"